Aku Vino. Saat aku SMP, aku pernah memiliki seorang adik yang sering sakit-sakitan hingga akhirnya dia dirawat dirumah sakit. Namanya Rikka. Saat itu dia membutuhkan donor organ dalam. Aku mau mendonorkan organ dalamku, tetapi aku tidak punya biaya. Aku pun berjuang keras untuk mengumpulkan biaya. Namun aku terlambat dan dia pun harus pergi untuk selamanya. Aku sangat sedih dan frustasi karena menurutku ini semua adalah kesalahanku. Hingga suatu hari aku berpikir untuk pergi dari rumahku. Tetapi aku tidak bisa meninggalkan orangtuaku begitu saja tanpa alasan yang jelas. Akhirnya aku terpikirkan untuk mendaftar ke salah satu sekolah terbaik yang dapat mendukung cita- citaku. Kebetulan sekolah itu cukup jauh dari rumahku. Sehingga aku bisa pergi dari rumahku dan menge kos didekat sana dengan alasan lebih dekat dengan sekolah. Itulah yang kujadikan alasan agar bisa pergi dari rumahku. Karena setiap kali aku lewat didepan kamar tidur Rikka dulu, ruang tamu dan dan tempat- te