Skip to main content

Luna

Aku Vino. Saat aku SMP, aku pernah memiliki seorang adik yang sering sakit-sakitan hingga akhirnya dia dirawat dirumah sakit. Namanya Rikka. Saat itu dia membutuhkan donor organ dalam. Aku mau mendonorkan organ dalamku, tetapi aku tidak punya biaya. Aku pun berjuang keras untuk mengumpulkan biaya. Namun aku terlambat dan dia pun harus pergi untuk selamanya.

Aku sangat sedih dan frustasi karena menurutku ini semua adalah kesalahanku. Hingga suatu hari aku berpikir untuk pergi dari rumahku. Tetapi aku tidak bisa meninggalkan orangtuaku begitu saja tanpa alasan yang jelas. 

Akhirnya aku terpikirkan untuk mendaftar ke salah satu sekolah terbaik yang dapat mendukung cita- citaku. Kebetulan sekolah itu cukup jauh dari rumahku. Sehingga aku bisa pergi dari rumahku dan mengekos didekat sana dengan alasan lebih dekat dengan sekolah. Itulah yang kujadikan alasan agar bisa pergi dari rumahku. 

Karena setiap kali aku lewat didepan kamar tidur Rikka dulu, ruang tamu dan dan tempat- tempat lainnya di rumah, itu selalu mengingatkanku pada Rikka. Itu yang membuatku berusaha pergi sejauh mungkin dari rumahku agar bisa melupakannya. Aku berjuang keras agar bisa diterima di sekolah itu. Singkat cerita, aku akhirnya diterima di sekolah baruku dan berhasil pergi dari rumah. 

Aku mulai mencoba menjalani semuanya dari awal lagi di sekolah baruku. Aku mulai bisa menjalani hari- hariku yang biasa seperti dulu. Hingga suatu hari, tiba- tiba ada anak kecil yang jatuh dari langit dan aku langsung mencoba untuk menyelamatkannya. Namanya Luna.

Singkat cerita, dia ternyata seorang penyihir yang diincar hampir seluruh penyihir di dunia, walaupun dia masih anak- anak. Dia diincar karena memiliki pengetahuan tentang ratusan ribu grimoire atau buku sihir yang berbahaya di kepalanya. Aku mengetahui semua itu dari seseorang yang mencoba untuk menyerangnya yang muncul hampir bersamaan dengan anak itu tadi. Setelah mengetahui semua itu, aku lebih memilih untuk melindunginya karena dia mengingatkanku dengan adikku walaupun aku harus berhadapan dengan seluruh penyihir di dunia sekalipun. Aku pun mulai mendapatkan kekuatan darinya saat aku berusaha untuk melindunginya. Sejak saat itu, aku mulai bertarung terus menerus demi melindunginya.

Hingga suatu hari, sesuatu yang selalu diperingatkan oleh musuh- musuhku pun terjadi. Luna mulai berubah menjadi seperti monster. Dia menghancurkan seluruh benda di sekitarnya. Aku berusaha untuk menghentikannya dan mengingatkannya padaku lagi. Namun semua usahaku gagal dan dia pun semakin menjadi- jadi. Akhirnya setelah aku berusaha cukup keras, aku berhasil menghentikannya. Penampilannya pun mulai berubah setelah aku memusnahkan pengetahuan tentang buku-buku grimoire berbahaya yang dia miliki. Penampilannya berubah hingga hampir menyerupai adikku yang sudah meninggal dunia, Rinna.

Aku pun mulai mengetahui rahasianya yang sebenarnya dari musuhku. Sebelumnya aku mengira kalau dia akan menyerang kami mengingat kekuatanku hampir habis untuk melawan Luna tadi. Namun dia mengatakan kalau dia tidak akan mengincar kami lagi karena pengetahuan tentang buku-buku grimoire berbahaya yang dimiliki Luna sudah berhasil kumusnahkan. 

Dia mulai menceritakan tentang Luna. Sebenarnya ibuku melahirkan bayi kembar tapi salah satunya meninggal dunia. Aku sudah tahu semua itu karena itulah aku hanya memiliki satu adik. Karena itulah rasanya sangat menyakitkan saat kehilangannya. Lalu dia mengatakan kalau sebenarnya saudara kembar adikku tidak meninggal dunia, tetapi ditukar oleh seorang penyihir jahat dengan seorang bayi yang sudah mati. Penyihir jahat itu pun menculiknya karena memiliki potensi sihir yang kuat dan akhirnya dia memasukkan pengetahuan tentang ratusan ribu grimoire berbahaya dikepalanya untuk kepentingannya sendiri. Dan Luna pun mulai berubah penampilannya seperti orang yang berbeda karena sihir orang itu. Setelah aku memusnahkan pengetahuan tentang buku-buku grimoire berbahaya yang Luna miliki, sihir orang itu pun ikut hancur dan membuat penampilan Luna kembali seperti semula.

Aku pun mengetahui semuanya. Aku pun begitu bahagia karena ternyata Luna adalah adikku yang bernama Rinna dan aku punya kesempatan menebus kesalahanku yang dulu.

Comments

Popular posts from this blog

Rumus Volume Bangun Ruang

Bangun ruang adalah bangun 3 dimensi atau bangun yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Rumus Volume Bangun Ruang Ada 3: Rumus volume prisma = luas alas x tinggi Rumus volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi Rumus volume bola = 4/3 x phi x r 3 PENJELASAN Rumus volume prisma = luas alas x tinggi Prisma adalah bangun ruang yang memiliki bentuk tutup dan alas yang sama persis. Bentuk yang dapat digolongkan sebagai prisma antara lain kubus, balok, tabung, prisma segitiga, dan lain- lain. Misal rusuknya = 7 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (7 x 7) x 7 = 343 cm3. Misal sisi alas panjangnya 6 cm dan lebarnya 3 cm. sedangkan tinggi dari balok = 4 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (6 x 3) x 4 = 72 cm3. Misal r = 10 cm dan t = 12 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (3,14 x 10 x 10) x 12 = 3768 cm3. Misal sisi alasnya berbentuk segitiga siku- siku dengan a = 3 cm dan t = 4 cm. Sedangkan tinggi dari prisma sendiri adalah 7 cm. Maka volum

Paradoks Pembohong (Liar Paradox)

Paradoks Pembohong/ Kebohongan Apakah kalian pernah mendengar "paradoks pembohong" (liar paradox)?  (Kalian bisa melihat contohnya di Anime Ushinawareta Mirai wo Motomete/ Waremete/ In Search of the Lost Future, tepatnya pada Episode ke 5.) Ini merupakan salah satu teka-teki dan logika filsafat klasik di dunia. Beberapa orang sudah memberikan pemecahannya, namun kali ini saya akan mencoba mengemukakan pemecahan berdasarkan pemikiran dari kutipan link yang saya cantumkan dibawah.. Bagi yang belum memahami apa itu "paradoks pembohong" saya akan memaparkannya secara singkat dan sederhana. Terdapat seseorang pembohong yang seluruh perkataannya adalah kebohongan. Suatu kali ia mengatakan sesuatu seperti "aku pembohong". Permasalahannya adalah sebagai berikut. Bila pernyataan "aku pembohong" adalah benar, maka yang dikatakannya itu adalah bukan kebohongan. Dengan demikian pernyataan di atas, yakni "seluruh perkataannya adalah kebohongan" tida

Mengejar Mimpi Masing- Masing

[Sudut pandang Juno] Namaku adalah Juno. Aku adalah seorang penulis novel yang sedang naik daun yang dikenal sebagai Junichi Sensei. Saat aku kecil aku memiliki teman perempuan yang bernama Yuko. [Flashback Bagian 1: Pertemuan dengan Yuko] Saat kecil dulu aku sering bermain di sebuah taman bermain di dekat rumahku. Saat di taman aku sering melihatnya membaca buku sendirian. Bagiku dia nampak seperti tidak memiliki seorang teman sehingga hanya menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Karena aku merasa sedikit kasihan karena kupikir dia tidak memiliki seorang teman, aku pun mencoba untuk menyapanya dan mengajaknya bermain.  Awalnya dia menolaknya karena lebih menyukai membaca bukunya sendirian. Tapi, aku selalu mencoba untuk mengajaknya bermain hingga suatu hari entah bagaimana kami pun bisa berteman. Hari demi hari, kami pun semakin akrab hingga terlihat seperti teman dekat yang tak terpisahkan. Hari demi hari, kami selalu menghabiskan waktu kami di taman dengan bermain