Apa
yang pertama kali terlintas dipikiran kalian jika mendengar kata ibu? Orang
yang sudah mengandung kalian selama 9 bulan, orang yang sudah melahirkan kalian
atau yang lainnya? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, ibu
memiliki arti wanita yang telah melahirkan seseorang. Sedangkan, secara umum
ibu memiliki arti orangtua
perempuan seorang anak,
baik melalui hubungan biologis maupun sosial.
Ibu
adalah salah satu orangtua kandung kita selain ayah. Orangtua sendiri dibagi
menjadi 3 yaitu orangtua kandung kita, guru kita, dan mertua kita kelak jika
telah menjalani sebuah pernikahan. Orangtua kandung kita adalah orangtua yang
telah melahirkan, mendidik, dan merawat kita dari kecil. Guru kita adalah
orangtua kita disekolah atau ditempat lain yang telah mengajarkan sebagian
ilmunya kepada kita. Mertua kita adalah orangtua dari pasangan hidup (suami
atau istri) kita kelak.
Ibu
adalah seorang wanita yang hebat. Bagaimana tidak, sembilan bulan ibu mengandung
lalu melahirkan kita. Bayangkan saja, sekian lama dia kesana kemari membawa
janinnya.Bertambah bulan bertambah besar dan menyulitkan untuk bergerak. Dibuat
tidur susah dibuat duduk pun pinggang terasa tidak nyaman. Bahkan diapun harus
berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan kita.
Ibu
sering diibaratkan dengan peribahasa, salah satunya seperti: kasih ibu
sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan. Maksud dari peribahasa
tersebut adalah ibu akan selalu menyayangi kita sampai kapanpun tanpa
memperdulikan apa yang telah kita lakukan kepadanya. Sedangkan anak itu sendiri
kadang- kadang melupakan apa yang telah dilakukan oleh ibunya atau bahkan ada
yang sampai menelantarkannya atau tidak memperdulikannya. Hal tersebut adalah
hal yang sangat tidak baik untuk ditiru, apalagi ibulah yang telah mengandung
kita selama 9 bulan, melahirkan dan merawat kita sejak kecil. Kita tidak akan
sanggup untuk membalasnya bahkan walau hanya sedikit.
Dalam sebuah hadits disebutkan
: “ Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, ”Wahai Rosul, siapakah
orang yang paling berhak aku layani (patuhi)?” Rasulullah menjawab, ”Ibumu!” ia
bertanya lagi ”Kemudian siapa lagi?” Rasulullah menjawab, ”Ibumu!” ia bertanya
lagi, ”Siapa lagi?” Rasulullah menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya lagi, ” Kemudian
siapa?” Rasulullah menjawab, ”Bapakmu.” (HR.Bukhori-Muslim). Hadist itu jelas
menerangkan betapa mulianya seorang ibu dimata Rasulullah hingga Rasulullah
menyebutkannya hingga 3 kali. Rasaulullah begitu menghargai pengorbanan seorang
ibu, sebagai umatnya tentu kita harus menirunya. Kita harus menghargai dan
menghormati ibu kita tanpa mengesampingkan bapak kita yang telah membanting
tulang demi mencukupi kebutuhan hidup kita.
Inti dari artikel ini, ibu
adalah wanita yang telah melahirkan kita sekaligus juga orangtua kita. Dia juga
yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat kita, sehingga pantaslah dia
disebut sebagai wanita yang hebat. Beberapa peribahasa dan juga hadist nabi telah
menyebutkan betapa mulianya seorang ibu. Karenanya kita harus menghargai dan
menghormatinya dengan menuruti segala perintahnya dan berusaha untuk
membahagiakannya atau berusaha untuk membalas segala kebaikannya. Sekian
artikel dari saya. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa.
Comments
Post a Comment