World Creator, perangkat maha
kuasa yang bisa mewujudkan terciptanya suatu dunia.
Sejarah manusia adalah sejarah
tentang perang, penjajahan, invasi, pertikaian dan pertumpahan darah. Tidak
hanya antar negara atau kerajaan, bahkan pada jaman dulu seseorang tega membunuh
ayahnya atau anggota keluarganya untuk menguasai tahtanya atau menjadi raja.
Masa kelam manusia ini berlangsung berabad- abad.
Sekian banyak orang berdo’a,
memohon, dan berharap agar suatu hari nanti bisa terwujud suatu dunia yang
damai dan aman untuk ditinggali. Setelah do’a, keinginan, dan harapan dari
begitu banyak orang itu terkumpul selama berabad- abad. Perangkat maha kuasa
ini pun tercipta.
World Creator mulai berusaha untuk
mewujudkan harapan banyak orang demi terciptanya dunia yang lebih indah. Dunia
pun sedikit demi sedikit mulai berubah dan menuju ke arah perdamaian hingga
akhirnya dunia bisa aman dan damai seperti saat ini. Setelah dunia menjadi
damai, World Creator pun menghilang dan tak diketahui lagi keberadaannya.
Suatu hari, tanpa disengaja ada
seseorang yang berhasil menemukan World Creator. Namun karena World Creator
mendeteksi keinginan jahat dari orang itu yang ingin menghancurkan dunia yang
sangat dia benci, World Creator pun pergi meninggalkannya dengan cepat dan
menghilang lagi. Dalam perjalanan, dia mengabulkan keinginan beberapa orang dan
mewujudkan dunia yang mereka harapkan. Merekalah yang disebut dengan Creator.
Para Creator itu diantaranya:
- Riku, seorang bapak- bapak yang suatu hari sedang menunggui
istrinya, Haruna yang sedang terbaring di rumah sakit. Haruna adalah orang yang
penyakitan sejak kecil. Dia bahkan pernah tidak lulus 2 kali karena sakit saat
menjelang ujian kelulusan.
Suatu ketika, tiba- tiba detak
jantungnya menurun, Riku mencoba mencari dokter namun dia terlambat membawanya
ke kamar haruna dan dia pun pergi.
Saat itu dia berdoa. Selama ini
masalah selalu menimpanya, dia dicap sebagai anak nakal saat SMA dan karenanya
dia perlahan mulai berubah menjadi anak yang nakal. Saat kelas 2 SMA, ibunya
pergi dan bapaknya stres berat karenanya. Semua mulai berubah saat ia bertemu
Haruna. Haruna selalu membantunya melewati setiap kesulitan dalam hidupnya.
Karenanya dia hanya ingin bersama dengan Haruna, itulah satu- satunya
kebahagiaannya.
Lalu tiba- tiba, dia kembali ke
masa lalu beberapa menit sebelum detak jantung Haruna melemah. Dia segera
mencari dokter dan Haruna berhasil selamat.
- Hana, seorang gadis yang mengalami koma selama beberapa bulan
terakhir karena kecelakaan yang dia alami saat dia sedang diculik orang tak
dikenal. Keinginannya untuk melihat dunia luar lagi membuatnya tanpa sengaja menciptakan
dunia mimpinya sendiri yang benar- benar mirip seperti dunia nyata. Sebenarnya
dia seperti dewa dalam dunia itu, karena didalam dunia itu dia bisa menciptakan
apapun. Namun tanpa sadar, dia malah menciptakan sesosok laki- laki bernama
Chiriku yang dia berikan peran dewa dan selalu berusaha melindunginya.
Keberadaan dunia ini, diketahui dari orang- orang yang sempat tertidur
disebelah kamarnya. Karena orang- orang yang tertidur disebelah kamarnya akan
dibawa masuk ke dunia mimpinya.
- Yuka, seorang anak dari seorang pengusaha yang kaya dan sukses. Dia
seperti seorang tuan putri yang selalu dilayani dan diperlakukan dengan baik,
baik itu di rumah maupun di sekolahnya. Karenanya dia pun kesulitan untuk
berteman seperti kebanyakan orang dan merasa kesepian.
Sekolahnya dipenuhi oleh anak orang-
orang kaya yang membanggakan harta orangtuanya. Dia hanya ingin sekolah dan
memiliki teman seperti orang biasa.
Lalu suatu hari, karena suatu
alasan ayahnya pun memindahkan sekolahnya. Dia pun dipindahkan ke sekolah orang
biasa. Bersamaan saat hari pertamanya masuk ke kelas yang baru, ada seorang
anak perempuan yang kebetulan juga murid pindahan seperti dirinya. Nama anak
itu Lusi. Karena sesama murid pindahan, Lusi mencoba mendekati Yuka dan
berteman dengannya. Setelah itu Lusi juga mencoba memperkenalkannya dengan
Luna, teman masa kecilnya yang kebetulan satu sekolah dengan mereka walaupun
berbeda kelas. Akhirnya Yuka pun mendapatkan teman dan juga kehidupan sekolah
yang sama seperti yang dia inginkan.
- Mei, seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga yang broken
home. Hampir setiap hari orangtuanya selalu bertengkar. Dia tidak berani
melerai merekakarena sudah pernah terkena pukulan saat melerai mereka. Akhirnya
dia pun memilih untuk selalu bersembunyi di pojokan ruangan.
Hingga suatu hari, semuanya
berubah setelah dia mendengarkan sebuah lagu. Itulah awal dimana dia mulai
mengenal musik. Sejak saat itu dia mulai menemukan sesuatu yang ingin dia tuju.
Dia mulai belajar gitar dan menjadi pemusik jalanan.
Dia menunggu saat dimana dia
menjadi pemusik professional dan segera pergi dari rumah orangtuanya. Hingga
saat itu tiba dia mencoba untuk bersabar. Hingga suatu hari, pertengkaran kedua
orangtuanya semakin menjadi- jadi, dia akhirnya terkena pukulan lagi setelah
mencoba melerai mereka. Dia pun tidak tahan lagi dan pergi dari rumah.
Dia tidak tahu harus kemana. Dia
pergi tanpa tahu tempat yang akan dia tuju. Tanpa sadar dia berdoa dan memohon
agar segera menjadi pemusik professional.
Tiba- tiba seseorang mendekatinya.
Ternyata dia adalah manager dari pemusik idolanya. Manager memintanya untuk
menunjukkan kemampuannya, dia pun ditawari untuk ikut band yang akan dia
bentuk. Ternyata manager tersebut sudah pernah mendengar kabar tentangnya.
Akhirnya dia pun bergabung dengan band bentukan manager tersebut dan karirnya
pun dimulai. Itu adalah sebuah band dimana para anggotanya memakai masker untuk
menyembunyikan identitas mereka.
- Sora, adalah anak dari seorang pengrajin kayu atau mebel yang
terkenal dan cukup sukses. Sejak kecil dia dan kakaknya, Reza sudah diajari
oleh bapaknya agar kelak bisa mewarisi bisnis keluarga.
Bila dibandingkan dengan Reza,
mungkin kemampuan yang dimiliki Sora tidak ada apa- apanya. Bahkan bapaknya pun
sudah mengakui bakat Reza dan berpikir untuk menyerahkan bisnis keluarga pada
Reza suatu hari nanti. Reza tidak hanya hebat dalam hal membuat kerajinan dari
kayu saja, namun dia juga cukup pintar di sekolah baik dalam hal akademik
maupun olahraga. Mungkin karena merasa Reza cukup hebat dan bisa diandalkan,
bapaknya pun memilihnya untuk mewarisi bisnis keluarga, apalagi dia adalah anak
pertama dikeluarganya.
Namun hal ini justru membuat Sora
merasa selalu berada di bawah bayang- bayang kakaknya, baik di sekolah maupun
di rumah. Karena itulah dia berdoa, agar dia bisa melakukan suatu hal yang
setidaknya bisa dia lakukan agar tidak selalu berada di bawah bayang- bayang
kakaknya. Lalu tiba- tiba sebuah ide muncul begitu saja dikepalanya, saat dia
selesai berdoa. Ide ini menuntunnya untuk membuat suatu karya kerajinan baru
dan unik yang belum pernah ada sebelumnya. Ide inilah yang mulai mengubah
dunianya dan membuatnya lepas dari bayang- bayang kakaknya
- Kouta, anak yang sulit bergaul dan lebih sering menghabiskan
waktunya untuk belajar. Karena kesepian, sengaja dia berdoa agar memiliki
teman. Dan tiba- tiba seorang anak laki- laki seumurannya muncul. Kouta
menamainya Tomoyo yang berasal dari kata tomo
yang berarti teman dalam Bahasa Jepang. Sejak saat itulah dia selalu
menghabiskan waktunya bersama dengan Tomoyo.
Kouta meminta orangtuanya untuk
memasukkan Tomoyo ke sekolahnya, bahkan kalau bisa dia ingin sekelas dengannya.
Walaupun tanpa membawa identitas entah bagaimana dia akhirnya bisa sekelas
dengan Kouta. Di kelas Tomoyo lebih mudah bergaul dengan anak lain dibandingkan
Kouta. Dalam sebentar saja dia sudah memiliki banyak teman. Dia selalu berusaha
“menyeret” Kouta untuk ikut bermain dengannya walaupun dia sering berusaha
menolaknya.
Hingga akhirnya Kouta pun mulai
merasa kesepian lagi setelah Tomoyo memiliki banyak teman. Dia memutuskan untuk
mengajak Tomoyo keluar sambil membicarakan hal itu saat hari minggu. Saat
mereka keluar itulah saat dimana orang jahat yang berusaha menangkap World
Creator akhirnya bisa menangkap World Creator dan memperoleh kekuatan untuk
menciptakan dunia. Itulah saat dimana dia menggunakan kekuatan World Creator
untuk membuat keributan di kota bersama dengan robot raksasa yang dia naiki dan
pasukan yang dia ciptakan.
Saat Kouta hampir tertimpa
serpihan bangunan, Tomoyo berhasil menyelamatkannya namun itulah saat dimana
dia harus berpisah dengan Kouta. Saat itu, Kouta meminta maaf dan mengatakan
semua yang dia rasakan sambil menangisi keadaan Tomoyo. Sebelum Tomoyo pergi,
dia mengatakan pada Kouta bahwa dia sebenarnya hanya ingin Kouta memiliki
banyak teman karena itulah dia mencari banyak teman dan selalu mengajak Kouta
untuk ikut bermain bersama mereka agar Kouta tidak akan pernah merasa kesepian
lagi.
Saat itu seorang polisi kenalan
ayahnya Kouta yang bernama Pak Irawan menghampirinya. Dia berkata bahwa ambulan
akan segera membawa Tomoyo dan korban lain. Setelah ambulan membawa Tomoyo, Pak
Irawan pun meminta Kouta untuk melakukan sesuatu.
“Kouta, aku ingin meminta bantuanmu”
“Bantuan untuk apa Pak Irawan”
“Aku sudah mendengarnya dari
ayahmu sepertinya kamu salah satu Creator karena itulah aku ingin meminta
bantuanmu untuk mengumpulkan para Creator yang lain dan melawan orang jahat
itu.”
“Creator? Apa maksud anda seperti
yang ada dalam dongeng World Creator itu?”
“Ya, aku yakin kamu sudah
mengetahui dongeng itu. Sebenarnya penjahat itu berhasil melakukan semua ini
setelah mendapatkan suatu benda yang kemungkinan adalah World Creator. Beberapa
hari lalu, kami melihat sebuah benda yang terbang di langit dan memberikan
beberapa keajaiban bagi beberapa orang. Kemungkinan itu adalah World Creator. Setelah
kami, melihat semua CCTV di tempat yang di lewati World Creator beberapa hari
lalu, kami mendapatkan beberapa orang yang sudah bisa dikonfirmasi mereka
adalah para Creator. Karena itu kami memohon bantuanmu untuk mengumpulkan
mereka”
“Tapi kenapa aku? Kenapa kita
harus mengumpulkan para Creator? Apa kita tidak bisa meminta bantuan pada
tentara atau yang lainnya?”
“Kota ini bisa dibilang sudah
terisolasi dari dunia luar karena suatu penghalang. Kita tidak bisa meminta
bantuan tentara dan kami para polisi pun sebenarnya kesulitan untuk menangani
kondisi ini. Tapi karena kalian sudah diberikan sebuah kekuatan oleh World
Creator, kami berpikir mungkin kalian bisa mengatasinya. Karena kamu satu-
satunya Creator yang kukenal makanya aku meminta bantuan padamu.”
“Baiklah aku sudah memahami
kondisinya? Apakah anda akan mengantarkanku menemui mereka?”
“Tentu saja. Oh iya, ini laporan tentang
para Creator dan kekuatannya.”, kata Pak Irawan sambil menyerahkan sebuah
lembaran kertas.
“Baiklah, ayo berangkat”, kata
Kouta.
“Setidaknya aku harus melakukan
hal yang bisa kulakukan. Benar kan, Tomoyo”, kata Kouta dalam hati.
Pertama mereka menuju ke rumah
Riku. Setelah menjelaskan semuanya mereka pun meminta bantuan Riku untuk
menolong mereka.
“Jadi begitu paman, apa anda bisa
membantu kami?”, kata Kouta.
“Aku sedikit ragu- ragu untuk
memutuskannya. Apalagi ini adalah suatu tugas yang berbahaya”, kata Riku.
“Baiklah, kalau begitu. Anda bisa
mempertimbangkannya untuk sementara. Kami harus meminta bantuan pada Creator
yang lain. Jika anda ingin melakukannya anda bisa menghubungi kami atau segera
pergi ke taman kota”, kata Pak Irawan sambil sedikit tergesa- gesa dan mereka
segera berpamitan.
“Kita tidak punya banyak waktu.
Mari ke tempat selanjutnya.”
“Baiklah”
Selanjutnya mereka pun mengunjungi
Yuka. Setelah tiba disana, mereka pun menjelaskan maksud kedatangan mereka dan
mereka pun menjelaskan semua yang telah terjadi.
“Oh, jadi begitu. Pantas saja
tiba- tiba dunia seperti berubah begitu saja. Akhirnya aku mengetahui
segalanya.”, sambil menghela nafas sejenak Yuka pun melanjutkan.
“Baiklah aku akan membantumu. Jika
bukan karena alat itu, mungkin aku tidak akan pernah memiliki teman seperti
Lusi dan Luna. Lagipula aku tidak bisa membiarkannya menggunakan alat itu,
untuk hal yang jahat. Aku akan segera menuju ke taman kota setelah ini”, kata
Yuka.
“Baiklah kalau begitu kami harus
melanjutkan perjalanan kami”, kata Kouta sambil berpamitan.
Setelah itu, mereka pun
mengunjungi Mei, Sora dan yang terakhir Hana.
“Aku bisa memaklumi yang lainnya
tapi dia bahkan masih terbaring di rumah sakit. Apakah dia benar- benar bisa
membantu kita? Apakah kita tidak melakukan hal yang salah?”, kata Kouta setelah
mengetahui kondisi Hana.
“Sebenarnya, sebelumnya aku sudah
ditunjuk untuk melakukan penyelidikan khusus pada anak ini. Dan dari
penyelidikanku aku bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya anak ini hanya takut
untuk menghadapi dunia luar. Karena itulah dia tidak kunjung bangun dan
menciptakan dunia mimpi. Yah, bagaimana kalau kamu mencobanya dulu”, kata Pak
Irawan.
Setelah itu, Kouta mencoba untuk
tidur di tempat tidur yang berada di sebelah tempat tidur Hana. Setelah dia
menjelaskan semuanya pada Hana dan mendengar semua penjelasan Hana, dia
memahami apa yang dikatakan Pak Irawan.
“Ini bukan masalah kota yang
diserang. Tapi kamu tidak bisa terus menerus bersembunyi di dunia ini. Aku tahu
apa yang menimpamu mungkin sedikit menakutkan tapi diluar sana banyak orang
yang menunggu kesembuhanmu seperti misalnya keluargamu. Karena itulah cepat
atau lambat kamu harus segera sadar.”, kata Kouta sambil segera berdiri.
Dia lalu berkata lagi, “Baiklah,
masih ada hal yang harus aku lakukan karena itu aku permisi dulu.”. Saat dia
selesai mengucapkan perpisahan dan akan segera pergi, Hana memegangi tangannya.
“Baiklah, kalau begitu. Aku akan
ikut denganmu. Tapi tolong tunggu sebentar, aku ingin berpamitan dengan Chiriku
terlebih dahulu.”
“Baiklah, aku akan menunggumu.”
Setelah Kouta terbangun, tak lama
setelahnya Hana pun terbangun. Hal ini membuat keluarganya merasa bahagia.
Namun keluarganya, masih tidak mau mengijinkan Hana yang baru tersadar untuk
ikut dengan Kouta dan Pak Irawan. Setelah Hana membujuk mereka dan Pak Irawan
menjamin keselamatannya, akhirnya mereka pun mengijinkannya.
Mereka pun pergi bersama menuju
taman kota dengan menaiki mobil. Sesampainya disana ternyata para Creator yang
lain sudah menunggunya. Dan tak lama setelahnya Riku pun datang.
Sebelumnya Riku, masih ragu- ragu
dengan apa yang ingin diperbuatnya. Namun Haruna mengatakan padanya untuk
mengikuti kata hatinya. Riku ingin menyelamatkan kota. Dia tidak ingin alat
yang menyelamatkan Haruna digunakan untuk menghancurkan kota. Dia ingin agar
alat itu bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Setidaknya itulah yang
diinginkan Riku didalam hatinya yang membuatnya memutuskan untuk membantu
Kouta.
Akhirnya mereka pun berkumpul
bersama dengan para Creator lain yang sudah tiba terlebih dahulu sambil membawa
senjata yang sedikit tidak biasa.
“Baiklah, sebelumnya aku ingin
mengatakan ini pada Riku, Kouta dan Hana.
Kami dari kepolisian berpikir
dengan kekuatan menciptakan dunia yang kalian miliki, kalian mungkin bisa
mengalahkan orang jahat itu. Tapi jika kalian berusaha menciptakan dunia dimana
pasukan atau robot raksasa yang dia naiki tidak pernah ada, kalian pasti tidak
akan berhasil karena dia memiliki World Creator. Dengan memiliki World Creator,
jika dunia yang ingin kalian ciptakan berlawanan dengan dunia yang ingin orang
jahat itu ciptakan sudah pasti dunia milik orang jahat itu yang akan terwujud
karena dia memiliki World Creator.
Karena itu kita akan mengikuti
aturan mainnya, kalian setidaknya bisa memikirkan sebuah senjata yang
setidaknya bisa digunakan untuk melawannya. Dengan begitu mungkin kalian bisa
mengalahkannya. Dengan kata lain ini adalah pertarungan imajinasi. Imajinasikan
sesuatu dan gunakan itu untuk mengalahkannya”, kata Pak Irawan.
“Oh, jadi itu yang sudah terjadi
pada mereka. Pantas saja mereka memiliki senjata yang sedikit tidak biasa”,
kata Kouta.
Setelah memberikan beberapa saran
senjata pada Kouta, Riku dan Hana. Mereka pun berhasil menyelesaikan senjata
mereka. Setelah itu, Pak Irawan mengatakan strateginya pada semuanya.
“Kami, para polisi akan menyerang
mereka dari depan. Karena kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya, Hana akan
melakukan serangan dari belakang dengan senapannya. Yuka, Mei dan Riku akan
menyerang dari depan untuk mengalihkan perhatiannya pada kalian. Sementara itu
Sora dan Kouta akan melakukan serangan kejutan dari dua arah dari sebelah
belakang orang itu. Jika memungkinkan kalian gunakan kesempatan itu untuk
menghancurkan World Creator.”, kata Pak Irawan.
“Baiklah, kami mengerti”, kata
mereka semua.
Strategi pun dijalankan. Sementara
yang lain mencoba mengalihkan perhatian musuh dari depan, Sora dan Kouta
menyerangnya dari belakang dengan pedang mereka. Mereka berdua berhasil
melakukan serangan kejutan dan kerusakan pada robot raksasa yang mereka serang.
Namun Sora gagal dalam usahanya untuk menghancurkan World Creator. Dia tidak
menyangka bahwa ada pelindung tak terlihat yang melindungi World Creator. Saat
mereka berdua terjatuh dari atas Riku pun menangkapnya.
“Terima kasih paman”, kata mereka.
“Ya, tidak masalah. Tapi tolong
panggil aku kak, lagipula aku masih berumur 27 tahun.”, kata Riku.
“Baiklah, kak”, kata mereka
berdua.
Mereka pun terus menyerang robot
raksasa yang dinaiki orang jahat itu.
“Awas kalian, beraninya kalian
menentangku. Akan kuhancurkan kalian bersama dengan seluruh kota ini.”, kata
penjahat itu.
“Kenapa kau sangat membenci kota
ini? Memangnya apa kesalahan yang diperbuat kota ini dan penduduknya?”, kata
Kouta.
“Memangnya apa yang kau tahu
tentangku. Dulu aku hidup seperti kebanyakan orang, tapi setelah terjadi kasus
pembegalan itu, semuanya sudah berubah. Aku sudah tidak punya orangtua lagi.
Saat aku dipindahkan ke panti asuhan, aku tidak diperlakukan dengan baik.
Akhirnya aku pun memilih untuk kabur dan hidup di jalan. Kehidupanku di jalanan
malah lebih parah. Karena itulah aku ingin membalas semuanya. Setelah
pencarianku setelah sekian lama, akhirnya aku mendapatkannya. Walaupun alat ini
sempat melarikan diri, tapi akhirnya aku mendapatkannya. Dengan alat ini akan
aku balas semua yang pernah mereka lakukan padaku. Akan kuhancurkan kota ini.
Ha ha ha ha...”, kata penjahat itu.
“Aku tahu mungkin kau sudah
mengalami berbagai hal yang sulit. Tapi, yang mungkin kau butuhkan hanyalah
seorang teman. Jika itu terlalu berat untuk kau tanggung sendiri maka kau bisa
membaginya dengan temanmu. Ya, Ini semua terjadi karena kau tidak memiliki
teman. Ini semua terjadi karena kau menanggung semuanya sendiri”, kata Kouta.
“Berisik, diamlah kau”, kata penjahat
itu.
“Kami pasti akan menghentikanmu
dan membuatmu menyadari kesalahanmu”, kata Kouta.
“Kalian tidak akan bisa
mengalahkanku”, kata penjahat itu.
Mereka pun menyatukan kekuatan
mereka dan memusatkannya ke suatu titik yang dianggap sebagai kelemahan terbesar
dari robot raksasa tersebut. Dan “Boooom!!”, robot raksasa itu pun hancur. Lalu
setelah itu, Sora pun menghancurkan World Creator.
“Dengan begini alat ini, tidak
akan bisa jatuh ke tangan orang yang salah lagi. Yah, aku rasa perangkat
semacam ini memang tidak seharusnya ada. Jika kamu ingin meraih sesuatu,
raihlah dengan kekuatanmu sendiri.”, kata Sora.
Mereka pada akhirnya menang dan
berhasil menyadarkan orang jahat itu bahwa yang dia lakukan salah. Orang jahat
itu pun menyadari perbuatannya dan siap untuk mmepertanggungjawabkannya.
“Ya, aku sudah kalah. Aku sudah
menyadari semua kesalahanku. Aku pasti akan mempertanggungjawabkannya. Tapi
teman- temanmu benar- benar hebat.”, kata penjahat itu.
“Sebenarnya, aku tidak terlalu
yakin apa kami bisa disebut teman. Mengingat aku baru bertemu dengan mereka
hari ini. Sebenarnya aku juga seorang yang tidak punya banyak teman. Tapi
setelah melalui berbagai hal, aku pun menjadi sadar arti dari teman yang
sesungguhnya.”, kata Kouta.
“Begitu ya.”, kata penjahat itu.
“Saat kamu sudah keluar dari
penjara nanti, bagaimana kalau kita berteman?”
“Apa kau yakin berteman dengan
penjahat sepertiku”
“Saat ini kamu memang penjahat.
Tapi jika kamu sudah mempertanggungjawabkan perbuatanmu nanti. Menurutku kamu
sudah bukan penjahat lagi. Karena itu mari kita berteman saat itu”
“Baiklah, namaku Ringgo”
“Namaku Kouta, salam kenal”
“Kami juga ingin berteman
denganmu”, kata yang lainnya.
Setelah Ringgo berkenalan dengan
yang lainnya, dia pun ditangkap dan dibawa ke penjara untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Baiklah, karena semua sudah
selesai. Kami akan mentraktir kalian sebagai tanda terima kasih”, kata Pak
Irawan.
“Hore”, kata mereka.
Setelah mereka bertarung bersama,
mereka semakin mengenal satu sama lain dan setelahnya mereka pun semakin dekat
dan menjadi teman akrab antara satu dengan yang lainnya.
Comments
Post a Comment