Skip to main content

Kegelapan dan Cahaya


Aku adalah Ferry. Entah kenapa aku selalu mengalami kesialan. Seperti barang- barangku tak sengaja kurusakkan, catatanku kuhilangkan dan lain sebagainya. Aku merasa aku selalu mengalami kesialan terutama saat menggunakan tangan kananku. Selain itu aku juga pernah mengalami sebuah kejadian.  Dimana saat sebuah bola mengarah padaku, aku mencoba menutupi diriku dengan tangan kananku dan tiba- tiba bola itupun langsung rusak setelah terkena tangan kananku. Mungkin tangan kananku memang sumber dari semua masalahku.
Suatu hari saat aku sedang sendirian dirumah. Tiba- tiba ada seseorang yang jatuh ke lantai 2 rumahku. Kebetulan kamarku ada di lantai 2 dan didepan kamarku terdapat teras yang tidak terlalu luas. Dia jatuh di tempat itu.
Dia adalah seorang gadis yang terlihat sedikit lebih muda dariku. Karena dia terlihat begitu lelah dan lapar, aku pun mempersilahkannya masuk dan memberinya makan. Namanya adalah Ira. Kami sempat berbincang- bincang sedikit sebelum akhirnya aku pergi kuliah dan dia pun pergi hampir bersamaan saat aku berangkat.
Aku pulang sedikit malam hari ini karena aku harus membantu temanku menyelesaikan tugasnya. Saat aku melewati sebuah gang kosong, aku mendengar suara yang sepertinya tak asing bagiku. Saat aku mengintipnya, aku sempat takut dan ingin kabur saat melihat Ira bertarung dengan seseorang. Namun saat Ira sedang terpojok dan akan terkena serangan orang itu, aku pun bergegas berlari dan menyelamatkannya.
Tanpa sadar aku melompat dan berusaha menahan serangan orang itu dengan tangan kananku. Dan ternyata serangan itu pun seketika hancur setelah terkena tanganku. Ira begitu keheranan melihatnya begitu pula denganku. Aku berusaha mencari tempat bersembunyi sambil menahan serangan- serangannya dengan tangan kananku.
Setelah hampir semua serangan yang orang itu lancarkan telah kupatahkan, aku merasa kalau mungkin aku bisa mengalahkannya. Setelah aku menyuruh Ira bersembunyi. Aku langsung berlari menuju orang itu sambil menghalau semua serangan yang dia arahkan padaku.
Saat aku sudah didepannya aku berusaha memukulnya sekuat tenaga dengan tangan kananku. Dia pun terpental jauh kebelakang hingga menabrak beberapa rumah. Setelahnya dia pun segera bangkit dan kabur. Tak lama setelahnya aku pun segera mengajak Ira ke rumahku.  
Setelah sampai dirumah Ira menanyakannya padaku, “Bagaimana bisa kamu memiliki kekuatan seperti itu.  Kekuatan yang dimiliki tangan kananmu seperti bisa meniadakan semua serangan dari orang itu.”. Aku pun menjelaskan semuanya pada Ira. “Ternyata selama ini kecerobohanmu adalah karena tangan kananmu itu. Tapi bagaimana bisa kamu tidak tahu bagaimana kamu mendapatkan kekuatan itu.”, katanya.
Katanya kekuatan yang kumiliki adalah kekuatan untuk menghancurkan apapun yang mengancam keselamatanku. Aku bisa melakukannya dengan tangan kananku tapi aku harus mengorbankan semua keberuntunganku dengan semua kesialan yang mungkin bisa kudapatkan. Katanya kekuatan yang kumiliki ini termasuk kekuatan kegelapan. Kekuatan yang harusnya hanya dimiliki oleh orang yang memiliki hati yang gelap dan jahat. Dia masih tidak percaya bagaimana orang sebaik diriku bisa memiliki kekuatan seperti itu.
Dia kemudian menjelaskan tentang kekuatan kegelapan dan kekuatan cahaya yang bagaikan ying dan yang. Dia kemudian juga menjelaskan siapa dia sebenarnya dan kenapa orang tadi mengejarnya. Dia adalah orang yang memiliki kekuatan raja iblis didalam tubuhnya. Entah bagaimana caranya sewaktu dia kecil, orang orang dengan kekuatan kegelapan memilihnya untuk menjadi wadah untuk kebangkitan raja iblis.
Beberapa orang dengan kekuatan kegelapan mengincarnya untuk mendapatkan kekuatan itu. Sedangkan orang- orang dengan kekuatan cahaya ingin menangkapnya untuk mencegah kebangkitan raja iblis tersebut meski harus menggunakan cara apapun. Pada intinya, selama ini dia hanya berlari dan bersembunyi seorang diri untuk menghindari orang- orang tersebut.
Waktu itu, dia hanya singgah sebentar dirumahku karena tidak mau melibatkan orang lain dalam masalahnya. Aku merasa sedih mendengar ceritanya. Aku pun berkata kalau mulai saat ini aku akan melindunginya. Dia sempat menolak karena tidak mau melibatkanku. Namun akhirnya dia mau menerimanya.
Setelah memberikan penjelasan kepada keluargaku, akhirnya mereka bisa menerima keberadaan Ira. Setelah itu, hari demi hari kulalui dengan melawan setiap orang yang berusaha menangkap Ira. Mereka semua adalah orang- orang dengan kekuatan kegelapan yang menginginkan kekuatan yang dimiliki Ira. Untungnya dengan kekuatanku aku bisa selalu melindunginya.
Namun aku sempat bertemu dengan seseorang yang memiliki kekuatan kegelapan yang sangat kuat. Mungkin jauh lebih kuat dariku. Dia bisa bertahan dari setiap serangan yang kulakukan dengan sekuat tenaga dia bahkan sempat memotong tangan kananku dan akhirnya membawa Ira pergi.
Aku ingin menyelamatkannya, namun aku tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya. Aku gelisah dan tak tahu apa harus kulakukan. Aku mencoba untuk menenangkan diriku di suatu tempat, namun aku selalu teringat kenanganku saat bersamanya. Aku pun tersadar. “Kenapa aku harus gelisah, yang harus aku lakukan hanyalah mengikuti kata hatiku!”, kataku di dalam hatiku.
Mungkin terdengar sedikit nekat, tapi pada akhirnya aku tetap melakukannya. Aku mencoba untuk mengambil Ira kembali walaupun tanpa memiliki kekuatan apapun. Saat itu, orang yang menangkap Ira sedang mencoba untuk menarik kekuatan raja iblis demi dirinya sendiri. Untung saja, aku tiba tepat pada waktunya.
Dengan sedikit ilmu bela diri yang kumiliki, aku mencoba untuk melawannya. Aku masih bisa menahan serangan- serangan fisiknya dan mencoba menghindari serangan sihirnya. Namun kekuatan sihirnya begitu kuat hingga membuatku babak belur.
Aku mulai kesulitan untuk berdiri. Dia pun terlihat akan melancarkan serangan untuk mengakhiri pertarungan ini. Aku sempat berfikir, aku mungkin akan kalah dan berakhir di sini. Namun jauh dilubuk hatiku, aku tidak ingin kalah karena aku harus melindungi Ira.
Aku merasa kalau keinginanku itu mulai mengalir ditubuhku dan berubah menjadi sebuah kekuatan. Saat musuhku mengeluarkan sihirnya, tanpa kusadari aku mengangkat tangan kananku dan... Duarrrr!!!! Serangan itu langsung meledak seketika setelah terkena tanganku. Kekuatanku sepertinya telah kembali dan menjadi lebih kuat.
Tunggu dulu, sebelumnya aku telah kehilangan tangan kananku dan dengan bersusah payah aku berhasil menahan serangan- serangan fisiknya dengan tangan kiri dan kaki- kakiku. Lalu bagaimana bisa tangan kananku tiba- tiba kembali. Sepertinya musuhku juga kebingungan karenanya dan melancarkan serangan yang tak teratur.
Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tanpa memikirkannya, aku langsung maju dan menghalau serangan- serangannya. Saat aku sudah dihadapannya, dia begitu ketakutan dan melancarkan serangan yang kuat bertubi- tubi ke arahku. Serangan itu terlihat begitu menguras tenaganya.
Aku mencoba mengumpulkan serangan- serangan itu dan mengembalikannya dengan tangan kananku dan ternyata berhasil. Aku berhasil menghasilkan serangan yang sangat besar dan berhasil mengalahkannya. Aku sempat terpikirkan untuk melakukannya sebelumnya. Dan setelah aku mencobanya, tak kusangka kalau aku akan berhasil. Mungkin ini bisa kujadikan variasi seranganku.
Setelahnya aku berhasil membawa Ira ke rumahku dengan selamat. Hari- hari setelahnya, aku mulai melatih ilmu bela diriku dan kekuatanku. Aku berhasil mengalahkan orang- orang yang ingin menangkap Ira. Kupikir aku mulai bertambah kuat. Kupikir aku akan selalu bisa melindunginya.
Hingga suatu hari, ada seseorang dengan kekuatan cahaya yang berusaha untuk menangkapnya. Sebelum melawanku dia mencoba untuk memperkenalkan dirinya.
“Namaku Riky. Aku datang untuk mencegah kebangkitan raja iblis dan mengalahkannya selagi masih sempat. Aku mohon ikutlah denganku, Nona Ira.”, kata orang itu.
“Aku tidak akan menyerahkan Ira kepadamu. Kumohon pergilah dan jangan pernah kembali lagi”, kataku.
“Aku khawatir kalau aku tidak bisa melakukannya”, dia pun langsung menyerang ke arahku. Untungnya aku berhasil menangkisnya.
“Oh, kemampuan itu. Tidak salah lagi, pasti kau orang dengan kemampuan meniadakan serangan lawan yang banyak dibicarakan itu. ”, katanya.
“Memangnya kenapa!”, aku langsung menerjangnya. Dia bisa menangkisnya dengan mudah lalu mengunci tanganku.
“Kekuatan ini. Tidak salah lagi, ini pasti kekuatan kegelapan. Bagaimana mungkin kau memilikinya? Oh iya, kudengar tangan kananmu sempat terputus, lalu bagaimana mungkin ini bisa kembali lagi?”, dia terus mengoceh sambil mengunci pergerakanku. Aku sempat mempelajari banyak cara untuk melepaskan diri, namun tak ada yang berhasil membuatku terlepas darinya.
“Orang sepertimu tak seharusnya memiliki kekuatan yang menjadi perlambang kejahatan seperti ini. Ini pasti ulah raja iblis. Tapi tenang saja, aku akan menghapuskan kekuatan ini demi kebaikanmu”
“Apa yang kau katakan? Hentikan!!”, sambil mencengkeram erat tanganku, dia seperti mengirimkan kekuatannya kepadaku. Namun aku merasa kalau dia tidak sedang memberikan kekuatannya untukku. Begitu dia melepaskanku, kekuatanku seperti menghilang. Dia juga mencoba membuktikannya dengan memberikan serangan kecil ke tangan kananku dan tanganku pun terluka karenanya.
“Apa yang kau lakukan? Kembalikan kekuatanku!”, kataku.
Saat Ira mencoba lari, orang itu pun menidurkannya dan membawanya.
Sebelum pergi dia berkata, “Kekuatan itu bukan milikmu tapi milik raja iblis. Dia sedang memanfaatkanmu. Dengan memberimu kekuatannya, dia bisa terhubung denganmu dan mengambil energi positif darimu. Dengan energi positif darimu dan kekuatan kegelapan yang dia miliki, dia akan memiliki yin dan yang. Keseimbangan kekuatan yang membuatnya takkan terkalahkan.”
Setelah berbalik badan dia berkata, ”Jika kau ingin melawanku, lawanlah aku dengan kekuatanmu sendiri. Kekuatan cahaya, aku yakin kau pasti memilikinya”. Dia pun pergi setelahnya.
Aku ingin menyelamatkan Ira, namun aku begitu syok saat mengetahui kalau selama ini aku hanya dimanfaatkan oleh raja iblis.
Aku sudah tidak punya kekuatan lagi. Aku juga tidak tahu kemana orang itu membawa Ira. Sambil gelisah, aku mencoba mencarinya hingga ke sudut- sudut kota. Hingga akhirnya, karena kelelahan aku pun tertidur. Didalam mimpiku, aku didatangi oleh seseorang.
“Apa kamu membutuhkan kekuatan”, katanya.
“Siapa kamu? Apa yang kamu inginkan?”, kataku.
“Rasanya sudah cukup lama sekali ya? Apa kamu melupakanku? Akulah, orang yang telah memberimu kekuatan selama ini”.
“Kamu? Mungkinkah kamu raja iblis? Bukankah kamu sudah disegel dalam diri Ira?”
“Ya, jiwaku dan sebagian besar kekuatanku memang telah disegel dalam diri gadis itu? Tapi sebagian kekuatanku kukirim ke sini untuk membantumu. Bukankah kau ingin menyelamatkannya? Aku masih memiliki kekuatan tangan kiri yang jauh lebih besar dari kekuatan tangan kananku. Tentu saja dengan resiko yang lebih besar, jika kamu menginginkannya”
“Kamu hanya memanfaatkanku dengan mengambil keuntungan dariku bukan?”
“Tentu saja aku akan mengambil keuntungan darimu. Tidak mungkin aku membantumu begitu saja tanpa adanya timbal balik yang setara.”
“Kalau begitu, aku tidak membutuhkan kekuatanmu. Aku akan melawannya dengan kekuatanku sendiri”
“Hoi, hoi. Apa aku tidak salah dengar? Kekuatan yang selalu kamu gunakan hingga saat ini adalah kekuatanku. Kamu tidak memiliki kekuatan apapun. Saat ini temanmu dalam bahaya. Apa kamu yakin tidak memerlukan kekuatanku?”
“Aku tidak peduli. Aku akan menyelamatkan Ira dengan kekuatanku sendiri. Aku tidak mau kamu bodohi lagi”, kataku dengan penuh keseriusan.
“Dasar bodoh, kamu mungkin akan menyesali pilihan yang kamu buat ini”, jawabnya dengan wajah yang kesal.
Tak lama setelahnya, aku pun terbangun. Aku langsung melanjutkan pencarianku. Akhirnya aku menemukan Ira. Saat ini, kedua tangannya seperti sedang diikat ke dinding oleh sebuah cahaya dan orang yang menculiknya terlihat seperti sedang mengarahkan cahaya ke arah Ira, dan Ira terlihat sedang kesakitan. Aku mencoba masuk, dan berhasil. Dia langsung berhenti mengarahkan cahaya ke Ira dan langsung menyerangku.
“Apa yang sedang kau lakukan? Apa kau mencoba membunuhnya?”, teriakku dengan keras.
“Itu skenario terburuk jika kekuatan raja iblisnya sudah terlalu kuat. Aku hanya mencoba menyerap kekuatan iblisnya dan menyegelnya”, katanya.
Aku langsung menyerangnya sekuat tenaga. Entah apa yang ada dipikirannya, dia hanya menangkis dan sesekali membalas seranganku dengan tangan dan kakinya. Padahal dengan kekuatan yang dia miliki harusnya dia bisa mengalahkanku dengan lebih mudah.
“Apa hanya itu kekuatan yang kau miliki? Jika kau ingin menyerang, pusatkanlah kekuatanmu di tangan atau di kakimu lalu seranglah sekuat tenaga”, katanya.
“Apa dia mencoba membantuku? Atau dia mencoba mempermainkanku? Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi kurasa tak ada salahnya untuk mencobanya”, pikirku dalam hatiku.
Aku pun mencoba memusatkan kekuatanku ditanganku dan memukulnya dengan sekuat tenaga. Aku juga mencoba melakukan hal yang sama dengan kakiku. Namun sepertinya dia masih bisa mengatasinya. Karena kurasa pukulan dan tendanganku masih belum cukup kuat, aku pun berusaha memusatkan lebih banyak kekuatan dan melakukannya lebih kuat lagi dan lebih kuat lagi.
Hingga akhirnya begitu aku melihatnya mulai terpojok, aku melompat secepat mungkin ke arahnya dan memukulnya sekuat tenaga. Buam!!! Dia memang berhasil menghindarinya namun aku begitu kaget melihat kekuatanku. Tanpa sengaja aku melancarkan sebuah serangan yang sangat dahsyat seperti sebuah bom yang mampu menghancurkan sebuah tembok. Meskipun dia berhasil menghindarinya sekalipun, dia sempat terpental karena seranganku. Apakah aku berhasil membangkitkan kekuatan cahaya dalam diriku?
“Selamat, setidaknya kau telah membangkitkan kekuatan cahaya dalam dirimu”, katanya.
“Tapi bagaimana? Bukankah selama ini aku terus menggunakan kekuatan kegelapan? Jangan- jangan ini semua adalah rencanamu?”, kataku.
“Aku hanya berpikir dengan niat tulusmu untuk mati- matian melindungi seorang gadis kurasa kau bisa membangkitkannya. Dan ternyata tebakanku benar”, katanya.
Dia sempat terhenti sejenak sebelum melanjutkan pembicaraannya.
“Hanya ada tiga cara untuk menyelamatkan Ira.
Pertama, dia harus membangkitkan kekuatan cahayanya dan mendorong keluar raja iblis sebelum dia benar- benar bangkit.
Kedua, seperti yang kulakukan tadi, seseorang harus menyerap energi raja iblis dari luar. Namun semakin kuat raja iblis akan semakin sulit untuk menyerap energinya sampai habis. Ini mungkin akan membahayakan nyawa Ira.
Ketiga, yaitu dengan membunuh Ira. Dengan begitu raja iblis tak akan bisa mengumpulkan kekuatannya lagi dan tak akan bisa bangkit. Kecuali jika ada yang memindahkannya ke wadah yang lainnya.”, katanya.
“Setidaknya hanya itu yang aku tahu. Aku mencoba menghindari cara ketiga dan mencoba cara kedua. Tapi bagaimana denganmu?”, sambungnya.
“Begitu ya, kalau begitu serahkan padaku.”, kataku.
Aku mencoba memanggil Ira, “Ira, apa kau mendengarku? ini aku Ferry”.
Sambil setengah tersadar, Ira mencoba menjawab perkataanku. Aku pun mendekat kepadanya.
“Ferry, apa itu kamu?”, katanya dengan suara lirih.
“Ira, kamu harus membangkitkan kekuatan cahayamu dan mendorong keluar raja iblis.”, kataku
“Apa aku bisa melakukannya?”, katanya.
“Ira percayalah padaku, kamu pasti bisa. Selama ini aku sudah bekerja keras untuk melindungimu. Sekarang saatnya bagimu untuk menyelamatkan dirimu sendiri.”, kataku.
“Baiklah, akan kucoba”, katanya.
“Dengarkan aku, kamu harus fokuskan seluruh kekuatanmu di satu titik dimana kekuatan kegelapanmu berkumpul. Lalu coba doronglah keluar kekuatan kegelapan yang ada pada dirimu. Kamu ingin bebas dari semua ini bukan. Kamu ingin hidup seperti gadis pada umumnya bukan. Kalau begitu tunjukkan padaku seberapa besar keinginanmu untuk mewujudkannya.”, kataku.
Lalu Ira pun mencoba melakukan yang kuperintahkan. Mungkin ini terkesan sedikit memaksa, tapi aku ingin percaya kalau Ira bisa melakukannya. Ya, aku percaya dia pasti bisa.
“Hei, apa menurutmu semua ini akan berhasil? Membangkitkan kekuatan cahaya bagi orang yang selama ini memiliki kekuatan raja iblis dalam tubuhnya itu sangat sulit. Belum ada yang bisa melakukannya.”, kata Riky.
“Sudah ada yang bisa melakukannya. Bukankah aku sudah melakukannya?”, kataku.
“Tapi dia berbeda. Kamu hanya memiliki kekuatan itu disalah satu tanganmu, sedangkan dia memiliki inti dari kekuatan raja iblis itu sendiri. Akan jauh lebih sulit untuk membangkitkan kekuatan cahayanya.”, kata Riky.
“Meskipun begitu, aku ingin percaya kalau dia bisa melakukannya”, kataku.
Aku pun sempat berteriak beberapa kali untuk menyemangatinya. Aku ingin memberitahunya kalau dia tidak sendirian. Aku juga ingin memberitahunya kalau aku percaya kalau dia bisa melakukannya. Hingga akhirnya, cahaya pun mulai keluar dari tubuhnya.
“Aku hampir tidak percaya ini, dia benar- benar membangkitkannya”, kata Riky yang sempat kaget melihatnya.
Tak lama setelahnya, sesuatu yang gelap mulai keluar dari tubuhnya.
“Kekuatan kegelapan milik raja iblis mulai keluar. Tapi sepertinya dia masih kesulitan untuk mengeluarkan kekuatan raja iblis tersebut. Kekuatan kegelapan yang keluar masih terlalu sedikit”, kata Riky.
“Kalau begitu bagaimana kalau memberinya kekuatanku”, kataku.
“Iya, tidak apa- apa. Aku akan mengambil wadah untuk menyegel kekuatan raja iblis”, kata Riky.
Akhirnya kami berjuang bersama dengan Ira untuk mengeluarkan kekuatan raja iblis. Setelah sekian lama, inti dari kekuatan raja iblis pun berhasil dikeluarkan. Raja iblis sempat berusaha melawan, namun Riky berhasil bertahan dan menyegelnya. Akhirnya misi kami pun berhasil.
Kami semua pun kelelahan setelah berjuang cukup lama bersama- sama. Bahkan Ira sempat pingsan, namun kata Riky dia hanya kelelahan.
“Hei, aku tidak tahu apa lagi yang bisa kulakukan selain berterima kasih. Kamu sudah menyelamatkanku dari kekuatan raja iblis dan juga membangkitkan kekuatan cahayaku. Kamu juga sudah membantuku menyelamatkan Ira”, kataku.
“Aku hanya melakukan sedikit hal yang bisa kulakukan. Sisanya adalah hasil dari tekadmu sendiri dan juga kepercayaan kalian satu sama lain. Aku bisa melihatnya, tekad dan rasa saling percaya dalam diri kalian berdua sungguh hebat.”, kata Riky.
“Walaupun begitu, aku tetap berterima kasih”, kataku.
“Iya, terima kasih kembali kalau begitu. Masih ada hal yang harus kulakukan. Kamu pun masih harus membawanya pulang bukan? Apa kamu butuh bantuan?”, kata Riky.
“Tidak, kurasa aku tidak memerlukan bantuan. Aku bisa menggendongnya di punggungku”, kataku.
Aku pun menggendong Ira di punggungku dan membawanya pulang. Sebelum pulang, aku mengucapkan sampai jumpa pada Riky.
“Sampai jumpa”, kataku.
“Iya, sampai jumpa lagi”, kata Riky.
Akhirnya, aku dan Ira pun bisa menjalani hidup dengan damai seperti orang- orang pada umumnya. Tanpa sepengetahuanku, orangtuaku pun mulai bisa menerima Ira dan bahkan ingin menjadikannya anak angkat. Kami harus menjalani proses yang cukup panjang, agar Ira bisa menjadi bagian dari keluargaku. Tapi setelah proses yang cukup lama, akhirnya Ira bisa menjadi bagian dari keluarga kami dan kami bisa menjalani kehidupan yang damai seperti orang- orang pada umumnya.
TAMAT

Comments

Popular posts from this blog

Rumus Volume Bangun Ruang

Bangun ruang adalah bangun 3 dimensi atau bangun yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Rumus Volume Bangun Ruang Ada 3: Rumus volume prisma = luas alas x tinggi Rumus volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi Rumus volume bola = 4/3 x phi x r 3 PENJELASAN Rumus volume prisma = luas alas x tinggi Prisma adalah bangun ruang yang memiliki bentuk tutup dan alas yang sama persis. Bentuk yang dapat digolongkan sebagai prisma antara lain kubus, balok, tabung, prisma segitiga, dan lain- lain. Misal rusuknya = 7 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (7 x 7) x 7 = 343 cm3. Misal sisi alas panjangnya 6 cm dan lebarnya 3 cm. sedangkan tinggi dari balok = 4 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (6 x 3) x 4 = 72 cm3. Misal r = 10 cm dan t = 12 cm. Maka volumenya = (luas alas) x tinggi = (3,14 x 10 x 10) x 12 = 3768 cm3. Misal sisi alasnya berbentuk segitiga siku- siku dengan a = 3 cm dan t = 4 cm. Sedangkan tinggi dari prisma sendiri adalah 7 cm. Maka volum

Paradoks Pembohong (Liar Paradox)

Paradoks Pembohong/ Kebohongan Apakah kalian pernah mendengar "paradoks pembohong" (liar paradox)?  (Kalian bisa melihat contohnya di Anime Ushinawareta Mirai wo Motomete/ Waremete/ In Search of the Lost Future, tepatnya pada Episode ke 5.) Ini merupakan salah satu teka-teki dan logika filsafat klasik di dunia. Beberapa orang sudah memberikan pemecahannya, namun kali ini saya akan mencoba mengemukakan pemecahan berdasarkan pemikiran dari kutipan link yang saya cantumkan dibawah.. Bagi yang belum memahami apa itu "paradoks pembohong" saya akan memaparkannya secara singkat dan sederhana. Terdapat seseorang pembohong yang seluruh perkataannya adalah kebohongan. Suatu kali ia mengatakan sesuatu seperti "aku pembohong". Permasalahannya adalah sebagai berikut. Bila pernyataan "aku pembohong" adalah benar, maka yang dikatakannya itu adalah bukan kebohongan. Dengan demikian pernyataan di atas, yakni "seluruh perkataannya adalah kebohongan" tida

Mengejar Mimpi Masing- Masing

[Sudut pandang Juno] Namaku adalah Juno. Aku adalah seorang penulis novel yang sedang naik daun yang dikenal sebagai Junichi Sensei. Saat aku kecil aku memiliki teman perempuan yang bernama Yuko. [Flashback Bagian 1: Pertemuan dengan Yuko] Saat kecil dulu aku sering bermain di sebuah taman bermain di dekat rumahku. Saat di taman aku sering melihatnya membaca buku sendirian. Bagiku dia nampak seperti tidak memiliki seorang teman sehingga hanya menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Karena aku merasa sedikit kasihan karena kupikir dia tidak memiliki seorang teman, aku pun mencoba untuk menyapanya dan mengajaknya bermain.  Awalnya dia menolaknya karena lebih menyukai membaca bukunya sendirian. Tapi, aku selalu mencoba untuk mengajaknya bermain hingga suatu hari entah bagaimana kami pun bisa berteman. Hari demi hari, kami pun semakin akrab hingga terlihat seperti teman dekat yang tak terpisahkan. Hari demi hari, kami selalu menghabiskan waktu kami di taman dengan bermain